Home DAFTAR ISI ARTICLES ARTIKEL PEMASARAN ARTIKEL KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH LIRIK LAGU TENTANG SEKOLAH KUNCI GITAR CONTOH CONTOH SOAL SMK Tips dan trik tutorial profesional blogspot Rahasia ayat alquran Simulasi digital Teknologi komputer dan online rahasia obat-obat alami Cerita saya DUNIAREMAJA tips dan trik kata kata cinta cerita saya RAHASIA ekonomi dan bisnis rahasia sukses rahasia tutorial profesional blogspot NEWS ARTIKEL TERBARU Blog 1 Blog 2 Blog 3 CERITA SAYA Blog 3 Seemore :http://imuelputra.blogspot.com/2014/12/cara-buat-menu-blog-tanpa-edit-html.html

Selasa, 25 November 2014

ENERGY SAVING / HEMAT ENERGI







12 Langkah Menghemat Energi

Perkembangan zaman dan kemampuan berfikir manusia dalam menciptakan teknologi memungkinkan kehidupa manusia menjadi mudah dan nyaman. Keberadaan alat seperti mobil, motor, lampu, televisi, kulkas, komputer dan sebagainya. Disisi lain, penggunaan yang berlebihan dan pertambahan populasi penduduk juga dapat meningkatkan kebutuhan energi.

Diperkirahan bahwa 90% pembangkit listrik bersumber dari bahan bakar minyak dan batubara. Akhir-akhir ini sudah menjadi gejala menuju krisis energi dan bahan bakar serta makin tingginya harga minyak dunia. Pada situasi demikian, hal yang sebaiknya dilkukan adalah dengan melakukan penghematan energi atau penciptaan energi alternatif yang ramah lingkungan. Apabila dilakukan penghematan energi maka kita dapat menghemat biaya dan mengurangi dampak negatif dari emisi yang dihasilkan dari penggunaan energi yang berlebihan.

Berikut ini diuraikan langkah nyata sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk menghemat energi.
  1. Menggunakan lampu hemat energi misalnya lampu neon yan glebih bersifat hemat energi daripada lampu bohlem. Disiang hari dapat menggunakan penerang alami secara optima.
  2. Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan.
  3. Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan.
  4. Jika memungkinkan untuk mengeringkan pakaian secara alami di bawah sinar matahari.
  5. Menggunakan alat rumah tangga atau kantor yang bersifat hemat energi dan ramah lingkungan, seperti pendingin ruangan dan kulkas dengan freon ayng ramah lingkungan
  6. Mengefisienkan pemakaian energi di tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan, perkantoran, terminal, jalan raya, bandara, stasiun dan sebagainya.
  7. Mengdesain rumah atau gedugn hemat energi, misalnya pencahayaan yang baik dengan cukup ventilasi, sehingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari, mempergunakan bahan atap bangunan yang dapat mendinginkan suhu di dalam ruangan seperti atap berbahan tanah atau keramik, menaruh tanaman hias di dalam rumah untuk menyejukkan udara di dalam ruangan dan sebagainya.
  8. Pemerintah meyediakan fasilitas kendaraan umum massal secara efektif dan efisien.
  9. Pemerintah menyusun kebijakan dan memberikan penghargaan atau apresiasi positif atas segala upaya atau inovasi penghematan energi.
  10. Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghemat energi.
  11. Memakai jenis pakainan yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca dan suhu udara, sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendingin atau pemanas ruangan
  12. Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi biodiesel.

Oleh karena itu, sebaiknya kita memulai menghemat penggunaan energi di manapun kita berada, dirumah di sekolah, ditempat kerja dan di lingkungan sekitar. Dengan demikian, bumi menjadi tempat tinggal yang nyaman dan lestari untuk anak dan cucu kita kelak.
 
 
 http://www.artikellingkunganhidup.com/12-langkah-sederhana-menghemat-energi.html








WORK AT HEIGHT / BEKERJA DI KETINGGIAN



 

Senin, 24 November 2014

CONFINED SPACE WORK / PEKERJAAN RUANG TERBATAS





Apa itu Confined Space ?

Penulis yakin bahwa hampir semua safety professional sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan confined space, akan tetapi secara definisi confine space dapat dijelaskan sebagai berikut: “ adalah area atau ruang yang tertutup secara penuh atau sebagian dimana disana terdapat risiko kecelakaan apakah cidera atau kematian akibat dari kondisi yang berbahaya”.  Ciri-ciri dari confined space adalah sebagai berikut:
  • Memiliki bukaan yang terbatas baik untuk masuk maupun keluar.
  • Adaruang untuk masuk yang cukup besar atau setidaknya sebagian terbuka.
  • Tidak dirancang untuk manusia berada didalamnya terus menerus.
  • Ventilasi yang tidak memadai.
  • Berpontensi mengandung gas beracun.
Di area pabrik umumnya sangat mudah untuk menemui confined space, seperti tanki penyimpanan, vessel, furnace, piping system, ruangan untuk spray painting, dsb.
  
 Confined space berpotensi menimbulkan bahaya karena adanya bahan kimia dan aktifitas yang dilakukan didalamnya. Ventilasi yang buruk akan menimbulkan akumulasi bahan kimia (gas/uap) berbahaya didalam ruangan tersebut. Beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dari bahaya confined space adalah:
  • Level oksigen yang rendah (tidak cukup)
  • Level oksigen yang terlalu tinggi (berlebih)
  • Gas atau uap mudah terbakar
  • Gas atau uap beracun
  • Masuknya cairan atau debu
Bahaya lain yang terdapat didalam confined space:
  • Hambatan dalam ruangan tersebut;
  • Kurangnya pencahayaan dan visibilitas;
  • Listrik;
  • Kebisingan yang berlebihan;
  • Panas;
  • Tenggelam kedalam kantong cairan;
  • Terkena benda jatuh;
  • Adanya peralatan internal / mesin (mixer, penukar panas, dll);
  • Sulit akses dan jalan keluar;
  • Jatuh dari ketinggian (kolom, dll);
  • Dll.
Banyak potensi bahaya yang menjadi lebih buruk atau berbahaya dapat terjadi didalam confined space jika dibandingkan berada diruang normal.

 








Kekurangan Oksigen (Level Oksigen Rendah)
Kekurangan oksigen didalam confined space dapat terjadi melalui Oxygen Displacement, Oxygen Depletion dan Reaksi Kimia. Oxygen displacement seringkali dilakukan untuk menghindari terbentuknya campuran gas mudah terbakar, misalnya dengan memasukan gas methan atau nitrogen untuk menggantikan oxygen yang terdapat didalam confined space. Karena oxygen merupakan salah satu component untuk terjadinya kebakaran.  Oxygen depletion dapat terjadi akibat aktivitas yang dilakukan didalamnya seperti pengelasan, dimana pada saat pengelasan dilakukan oxygen yang ada diudara dikonsumsi untuk proses pengelasan. Reaksi kimia misalnya adalah proses korosi yang terjadi didalam confined space juga dapat menurunkan kadar oxygen yang terdapat didalam confined space.
Pengaruh kekurangan Oksigen:

21% Konsentrasi normal Oxygen diudara
15%-19% Tanda pertama adalah hipoksia. Penuruan kemampuan untuk bekerja. Dapat menimbulkan gangguan awal pada sirkulasi paru bagi yang memiliki masalah pernapasan (sesak napas)
12%-14% Proses pernapasan mulai berat, laju napas mulai naik, dan mulai terjadi gangguan koordinasi otot, persepsi dan penilaian.
10%-12% Laju pernapasan makin cepat dan dalam, penilaian makin buruk dan bibir mulai biru.
8%-10% Gagal mental, tidak sadar, pingsan, pucat, bibir biru, mual, muntah, tidak mampu bergerak.
6%-8% 6 menit, 50% kemungkinan meninggal8 menit, 100% kemungkinan meninggal
4%-6% Koma dalam 40 detik, kejang, pernapasan terhenti, dan meninggal

Kelebihan Oxygen
Kelebihan oxygen dapat meningkatkan potensi kebakaran dan ledakan. Kelebihan oksigen dapat terjadi akibat kebocoran tabung oxigen pada saat pengelasan.

Campuran gas mudah terbakar apabila berada dalam rentang Lower and Upper Explosion Limit (LEL dan UEL). Jika campuran gas terbakar didalam confined space menjadi sangat berbahaya karena keterbatasan ruang untuk evakuasi, level oksigen akan turung dengan cepat, asap akan terkumpul didalam ruangan tersebut dan panas akan naik dengan cepat sehingga menyulitkan untuk evakuasi.

Keberadaan gas beracun didalam confined space dapat mengakibatkan berbagai dampak terhadap kesehatan, tergantung dari jenis bahan kimianya dan paparannya. Mulai dari gatal-gatal sampai pada meninggal. Tingkat paparan dapat dilihat dari nilai ambang batas yang dijinkan (NAB) dari bahan kimia tersebut. Nilai NAB umumnya dapat diperoleh dari data MSDS.

http://wfbaskoro2011.blogspot.com/2012/06/mengenal-confined-space-pengendalian.html

HOT WORK / PEKERJAAN PANAS

 

APA ITU PEKERJAAN HOT WORK?


Yang termasuk ‘Hot work’ adalah pengelasan dan pemotongan,  menggunakan lampu potong, penyolderan, pengerindaan atau peralatan lain yang menghasilkan panas. Contoh: Cutting, grinding dan welding. 

 Sebelum memulai ‘hot work’ apa saja, survey mengenai operasi yang penuh bahaya harus dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan resiko kebakaran atau ledakan. Berdasarkan hasil survey bahaya atau perkiraan resiko, atau yang tertera pada Fire Safety Plan “Ijin Kerja” harus didapatkan. Sistim untuk hot work harus diambil. Sistim “ Ijin Kerja” atau “Hot Work Permit” merupakan satu hal dimana pekerjaan tidak boleh dimulai sampai ada orang yang diberi ijin tertulis untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Di setiap kasus, orang yang bertanggung jawab (Fire safety Coordinator) bertugas memberikan ijin tersebut

Daftar Resiko pekerjaan Hot Work diantaranya:
Luka bakar pada pekerja
Kerusakan pada material, plant dan property karena terkena api.
Ledakan  Oksigen dan atmosfir yang mudah terbakar.
Penipisan oksigen di ruang sempit terbatas.
Cidera akibat benda panas

Sebelum pekerjaan panas dimulai, harus membuat “Hot Work Permit".
Pengelasan, pemotongan, Gouging dan alat yang menghasilkan bara atau percikan api harus dioperasikan hanya orang yang terlatih
Tabung gas harus diikat pada posisi vertikal dan dilengkapi dengan regulator dan flashback arrestor, dan selang harus kondisi bagus.
Semua sampah dan barang yang mudah terbakar harus dipindahkan dari sekitar tempat kerja. Jika barang yang mudah terbakar tidak dapat dipindahkan, barang tersebut harus diberi proteksi dengan barang yang tidak mudah terbakar seperti metal atau selimut tahan api. (Fire blangket)
Lantai yang mungkin dapat rusak harus dilindungi dari panas dari spark welding, bara gouging.
Perhartian yang khusus harus kita lakukan untuk mencegah bara, percikan api atau metal yang meleleh mengenai material yang mudah terbakar di tempat penyimpanan  cairan atau gas. contoh dengan memeriksa pembatas dan memindahkan barang yang mudah terbakar yang bersinggungan dengan metal
Bara atau percikan api tidak boleh dekat dengan kontainer cairan yang muda terbakar atau gas yang dipadatkan atau tempat lain dimana terdapat atmosfir yang mudah terbakar. Alat tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan menyala jika tidak digunakan.

Jika melakukan ‘hot work’ di dalam ruang sempit terbatas atau ditempat tertutup, harus ada sirkulasi udara yang cukup atau ventilasi yang memadai untuk memperbaiki jumlah oksigen yang menipis/berkurang.


Sumber : http://qhsecorner.blogspot.com/2012/11/apa-itu-pekerjaan-hot-work.html

Minggu, 23 November 2014

HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENT


  Semua informasi yang anda butuhkan mengenai HSE
Keep Safe, Keep Health & Go Green...!!!


KEEP SAFETY IN MIND, ON THE JOB, ON THE ROAD, AT HOME 
SAFETY HAS NO QUITTING TIME


 LET'S SAVE OUR PLANET, THERE IS NO PLANET B


Informasi mengenai HSE dipisah menjadi beberapa bagian, agar lebih mudah dalam mencari.

Untuk Tab SAFETY berisi mengenai Safety Industry, Safety Tips, APD (Alat Pelindung Diri), dsb.

Untuk Tab ENVIRONMENT berisi mengenai Environmental Engineering, Dokumen Lingkungan, Environment Insutrial, Global Warming, dsb.

Untuk Tab FIRE PROTECTION berisi khusus mengenai Alat Proteksi Kebakaran, Standar Proteksi Kebakaran, dsb.

Untuk WWT berisi khusus mengenai Instalasi Pengolahan Air Limbah, Air Bersih, serta teknologi terkait.